Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPR Sabet Juara di Ajang Duta Milenial CBP Rupiah

Palangka Raya – Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FISIPOL UMPR), Jainorrahman dan Gustirani Apriliana Brilianti, sukses mengharumkan nama kampus setelah meraih gelar juara dalam ajang bergengsi Duta Milenial Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah.

Jainorrahman, mahasiswa semester 6 asal Palangka Raya, berhasil menunjukkan taringnya meski mengaku ini adalah kali pertamanya mengikuti ajang sejenis. “Awalnya saya ingin mencoba hal baru dan berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya cinta, bangga, dan paham rupiah. Saya ingin jadi agen perubahan yang menyebarkan semangat nasionalisme ekonomi,” ujar Jainorrahman.

Sementara itu, Gustirani Apriliana Brilianti, akrab disapa Rani, yang juga berada di semester 6, turut menyabet predikat Juara Harapan 1. Rani mengungkapkan bahwa motivasi awalnya mengikuti lomba ini adalah untuk keluar dari zona nyaman dan belajar lebih dalam tentang peran Bank Indonesia. “Saya ingin mengembangkan diri dalam public speaking dan kepemimpinan. Ajang ini jadi wadah yang sangat tepat untuk itu,” katanya.

Ajang Duta Milenial CBP Rupiah bukanlah perlombaan biasa. Dari banyaknya pendaftar, terpilih 39 peserta yang disaring melalui seleksi konten edukasi kreatif. Proses berlanjut ke bootcamp, menyisakan 15 finalis yang akhirnya dipilih menjadi 5 besar juara. Tahapannya meliputi tes psikologi, wiraga, wirama, wirasa, hingga ujian public speaking dan wawancara.

Baik Jainorrahman maupun Rani menghadapi tantangan yang cukup berat. Jainorrahman menyebut ketidaktahuan awal tentang Bank Indonesia menjadi tantangan tersendiri, terlebih bersaing dengan peserta berpengalaman. Namun pengalaman mengikuti lomba modeling membuatnya tetap percaya diri. “Saya punya strategi agar tetap terlihat menonjol,” tambahnya.

Rani pun menyoroti tantangan dalam menyampaikan edukasi tentang Rupiah yang cukup kompleks agar mudah dipahami generasi muda. “Kita dituntut menyampaikan pesan dengan kreatif dan relevan. Itu butuh usaha lebih,” tuturnya.

Bagi keduanya, menjadi Duta Milenial CBP Rupiah bukan sekadar gelar. “Ini tanggung jawab besar untuk menyebarkan semangat CBP Rupiah melalui edukasi langsung, media sosial, dan kegiatan komunitas,” ucap Jainorrahman.

Rani pun menambahkan bahwa ia ingin membuat kampanye digital serta mengadakan edukasi di sekolah-sekolah demi menjangkau lebih banyak generasi muda.

Keduanya sepakat bahwa mahasiswa harus berani mencoba dan jangan takut gagal. “Cara paling ampuh menghilangkan rasa takut gagal adalah menganggap semua itu sebagai belajar bukan perlombaan, dan nikmati prosesnya,” pesan Jainorrahman, sambil mengutip motivasi dari Maudy Ayunda.

Rani pun menekankan pentingnya percaya diri dan menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik. “Percaya diri dibentuk dari pengalaman. Gagal itu bagian dari berkembang,” ujarnya.

Keduanya mengakui bahwa semangat dan doa dari dosen serta teman-teman kampus sangat berarti. “Dukungan moral dari UMPR jadi penyemangat luar biasa,” ujar Rani.

Prestasi Jainorrahman dan Rani menjadi bukti bahwa mahasiswa UMPR mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional. Semangat mereka dalam menyebarkan nilai CBP Rupiah patut menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.