FK UMPR Selenggarakan Tes PMB Gelombang 2, Peserta Terjauh dari Kediri Jawa Timur
Palangka Raya (UMPR) – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FK UMPR) kembali menggelar Tes Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang 2 Tahun Akademik 2025/2026. Tes berlangsung selama empat hari dan diikuti oleh 27 peserta dari total 35 pendaftar yang telah terverifikasi.
“Pelaksanaan tes dilaksanakan dari 19 Mei hingga 22 Mei, seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok untuk mengikuti rangkaian tes seleksi yang mencakup tes Computer-Based Test (CBT), pemeriksaan kesehatan fisik, tes visus dan buta warna, tes kepribadian MMPI, tes audiometri, dan tes narkoba. Di dua hari terakhir, peserta juga menjalani tes wawancara dengan tim penguji,” jelas Ketua PMB FK UMPR, dr. Raniedha Amalia
Ia menjelaskan bahwa gelombang kedua ini memiliki sedikit perbedaan dari pelaksanaan sebelumnya, “Yang membedakan dengan gelombang sebelumnya, kali ini tim FK UMPR langsung datang ke rumah sakit mitra untuk pelaksanaan tes kesehatan. Ini bentuk peningkatan efisiensi sekaligus memberikan suasana tes yang lebih realistis bagi calon mahasiswa,” jelasnya.
Dengan demikian, ia juga menjelaskan bahwa Tim Seleksi PMB FK UMPR tetap menjaga kualitas seleksi secara ketat, karena yang dibutuhkan ialah calon mahasiswa yang tak hanya cerdas, tapi juga siap mental dan fisik untuk menjalani pendidikan kedokteran yang menantang.
Selaras dengan Wakil Dekan I FK UMPR, Dr. dr. Faradila, menekankan pentingnya seleksi sebagai pijakan awal membentuk dokter yang profesional dan berkarakter.
“Tes ini adalah gerbang awal. Kami ingin memastikan mereka yang masuk FK UMPR adalah calon dokter yang siap belajar keras, punya empati, dan mampu mengabdi kepada masyarakat,” tuturnya.
Yang menarik, selain berasal dari Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan, terdapat salah satu peserta berasal dari Kediri, Jawa Timur yang menjadi peserta terjauh dalam gelombang ini. Gadizha Brainsesoca Galan Wijaya, demikian namanya, mengungkapkan alasannya memilih FK UMPR.
“Saya lahir dan bersekolah SD hingga SMA di Jawa, namun orang tua saya bekerja di Kalimantan Tengah, jadi saya merasa lebih dekat secara emosional dan praktis kalau kuliah di UMPR. Selain itu, walaupun FK UMPR tergolong baru, tapi disitu lah day tariknya, saya merasa nantinya akan punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bersama FK UMPR”, ujarnya sambil tersenyum.