BPH UMPR Gelar Baitul Arqam, Perkuat AIK bagi Dosen dan Pegawai UMPR

Palangka Raya – Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (BPH UMPR) gelar kegiatan Baitul Arqam sebagai upaya penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi dosen dan pegawai UMPR, Selasa–Rabu (30 September–1 Oktober 2025), di Aula Utama Kampus I UMPR.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka langsung oleh Ketua BPH UMPR dan turut dihadiri oleh Rektor UMPR beserta jajaran pimpinan universitas. Ketua BPH, Prof. Dr. Bulkani, M.Pd dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan Baitul Arqam memiliki tujuan utama memperkuat karakter Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan UMPR.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membentuk pribadi dosen dan pegawai yang berakhlak, berintegritas, serta memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai Islam berkemajuan. Dengan penguatan AIK, diharapkan UMPR semakin kokoh dalam menjalankan perannya sebagai amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya.

Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi mengenai Paham Agama dalam Muhammadiyah yang disampaikan Dr. H.M. Yamin Mukhtarm, Lc., M.Pd.I., Ibadah menurut Muhammadiyah oleh H.M. Zuhri, S.H.I., M.Pd.I., serta Peran AUM (PTM) bagi Dakwah dan Kaderisasi Muhammadiyah oleh narasumber Pusat Syiar Digital Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Chairul Fajri, S.I.Kom., M.A.

Adapun hari kedua menghadirkan materi Etika Kerja: Profesionalitas, Kerjasama, dan Tolong-Menolong yang dibawakan Prof. Mazrur, M.Pd., Budaya Kerja dalam Sebuah Organisasi oleh Prof. Dr. H. Abdul Qodir, M.Pd., serta Manajemen Reputasi Digital Organisasi yang kembali diisi Dr. Chairul Fajri, S.I.Kom., M.A.

Rektor UMPR dalam sambutannya menilai bahwa Baitul Arqam memiliki arti penting untuk membangun kultur kerja Islami di lingkungan universitas. Menurutnya, saat ini masyarakat telah menaruh harapan besar terhadap UMPR.

“UMPR sudah memiliki ekspektasi yang besar dari masyarakat. Tingkat kepercayaan masyarakat kepada UMPR tinggi, sehingga SDM kita harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menjawab kepercayaan tersebut. Baitul Arqam adalah wadah strategis untuk menyatukan visi, memperkuat karakter, dan meneguhkan identitas kita sebagai bagian dari Muhammadiyah,” ujar Rektor.

Lebih lanjut, Rektor menyebut program penguatan AIK tidak hanya berbentuk pelatihan, namun juga sudah diwujudkan dalam praktik keseharian, seperti adanya presensi fajar di kalangan dosen dan pegawai. “Presensi fajar yang sudah dilaksanakan sebenarnya sangat baik untuk membiasakan diri dengan kedisiplinan sekaligus menanamkan ruh spiritualitas dalam aktivitas sehari-hari,” katanya.

Selain itu, melalui forum Baitul Arqam, dosen dan pegawai juga diarahkan untuk aktif dalam organisasi otonom (ORTOM) Muhammadiyah, sesuai kesediaan mereka yang sebelumnya ditanyakan melalui wawancara AIK oleh BPH.

Kegiatan Baitul Arqam ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda orientasi, tetapi juga momentum strategis dalam memperkuat nilai-nilai kemuhammadiyahan di lingkungan perguruan tinggi. Dengan demikian, UMPR dapat terus bertumbuh sebagai institusi pendidikan yang unggul, berkarakter Islami, dan bermanfaat bagi umat.